Olin Remaja Cantik Jelita

Cerita Sex Terbaru, Cerita Ngentot, Kumpulan Cerita Dewasa Mesum, Cerita Panas Bergambar, Cerita Pemerkosaan Perawan ABG, Cerita Selingkuh Dengan Gigolo, Cerita Tante Girang HOT, Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sebuah artikel cerita seks indonesia yang berjudul Olin Remaja Cantik Jelita Selamat membaca dan semoga senang dengan cerita yang saya tampilkan kali ini.

Aku tiba di rumah om yadi sekitar pukul 22.30 wib. Karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Pagi harinya aku disambut dengan nasi goreng hangat untuk sarapan. Aku kaget ketika melihat sesosok gadis yang terkahir aku lihat baru kelas 1 SMP kini telah berubah menjadi remaja yang cantik jelita, namanya Olin. Kulitnya putih bersih, matanya agak sipit, tubuhnya sangat sexy. Mataku seketika menjadi nakal ketika melihatnya. Aku malah menjadi nafsu melihat keseksian tubuhnya.

Olin Remaja Cantik Jelita

“Pagi kak Delon, apa kabar, maaf tadi malam Olin kecapekan gak jadi ikut jemput kakak. Silakan kak nasgornya dimakan ini special Olin yang bikin khusus untuk kakak lho..” katanya sambil tersenyum manis. Dan itu membuatku semakin terpana.

“Eehmm…ini beneran Olin yang dulu yang masih ingusan?” kataku mengeledek.
“Iya kak, pangkling ya…?” katanya genit.
“Lama gak ketemu sekarang kamu udah gede dan makin cantik ya..” godaku lagi.
“Hhehehe…” jawabnya tertawa.
“Sekarang kamu kelas berapa?”
“Kelas 2 SMA kak?
“Pasti udah punya pacar ya?” godaku lagi.
“Belum boleh sama papa tuh padahal kan udah SMA..” jawabnya sambil mulutnya mencibir.
“Emang Olin dan siap berpacaran?” tanyaku pelan.
“Belum juga siih” jawabnya enteng sambil melahap nasgor bikinannya. Akupun juga lalu melahap nasgor bikinan Olin. Selama sarapan mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk di depanku ini.
“Om sama tante dimana kog gak ikut sarapan?” tanyaku penasaran, sambil kepalaku clingak-clinguk ke kiri dan ke kanan.
“Ohya tadi mama nitip surat ini untuk dikasihkan kakak. Katanya mama ada urusan mendadak yang sangat penting” jawab Olin seraya memberiku selembar kertas yang ditulis dengan tangan.

Aku lantas membaca isi surat tersebut. Yang isinya mengatakan kalau om yadi dan tante Sari ada urusan kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Olin kepadaku. Dengan kata lain aku disuruh menjaga rumah dan menjaga Olin selama seminggu.

“Kamu sering ditinggal kayak gini ya Lin” tanyaku.
“Bukan hanya sering kak, hampir setiap hari malahan…hahahaha…dulu aku malah pernah ditinggal sebulan” jawabnya sambil tertawa.
“Ooh gitu, mulai sekarang aku yang menjaga Olin dan rumah selama seminggu, apapun yang Olin butuhkan langsung bilang saja sama kakak” kataku memperjelas.
“Oke kak, sekarang tugas pertama kakak adalah mengantar aku jalan-jalan ke mall. Gimana kak?” katanya manja.
“Baik, ayo kita berangkat sekarang” jawabku sambil bangkit untuk bersiap-siap mengantar Olin jalan-jalan.

Hari itu Olin kelihatan cantik sekali memakai celana jeans ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah menyala. Semua yang dipakai serba ketat sehingga tubh seksinya terlihat jelas.

Hampir seharian kita jalan-jalan, sampai rumah pukul 19.00 wib. Olin terlihat kecapekan. Dia langsung pergi mandi dan pamit untuk tidur. Sedangkan aku yang sudah terbiasa tidur larut malam pergi ke ruang TV setelah mandi. Hampir pukul 23.00 aku mematiakn TV karena bosan dengan acaranya, tapi tiba-tiba aku teringat akan VCD porno yang aku bawa.

Sebelum memutar VCD tersebut aku memastikan kalau Olin sudah tertidur pulas. Lalu aku menyalakan TV dan playernya kulihat VCD porno tersebut, lumayan bisa menghilangkan kebosanan dan ketegangan akibat melihat bodi Olin siang tadi.

Karena keasyikan menonton, aku tak menyadari ternyata Olin juga melihatnya sekitar 30 menit. Dan tiba-tiba,

“Argghhh…” teriak Olin ketika dia melihat adegan seorang laki-laki memasukan kontolnya ke dalam memek seorang perempuan. Tentu saja aku jadi kaget dan gak enak hati begitu mendengar suara Olin dari arah belakang. Dengan sigap aku langsung mematikan VCD tesebut.
“Maaf Lin, kamu udah lama ya berdiri disitu?” tanyaku gugup.
“Sebenarnya tadi Olin mau pipis tapi Olin mendengar suara desahan jadi Olin mencari sumber suara tersebut” jawabnya polos.

“Kak Delon gak usah takut, Olin gakpapa kog. Olin kebetulan pernah dengar cerita dari temankalau film porno itu asyik dan ternyata benar juga. Dan yang membuat Olin kaget tadi tuh ada tikus lewat.hehehhe” jawabnya lagi yang membuat aku lega.
“Jadi gimana Olin mau lihat lagi?” pertanyaanku yang mengarah ke hal yang nakal.
“Waaah, mau sekali donk kak” jawabnya semangat. Langsung saja aku menyalakan lagi TV dan VCDnya.

Olin terlihat sangat meresapi setiap adegan. Aksi nakalku mulai kujalankan, perlahan aku mendekati Olin, aku duduk tepat disampingnya. Iseng-iseng aku bertanya padanya Olin

“Pernah gak Olin melakukan adegan seperti itu?”
“Boro-boro kak, pacar aja belum punya” jawabnya sambil matanya tetap melotot pada TV.
“Kalau kakak ajarin mau gak? Enak lhoh rasanya…coba lihat cewek yang di TV itu, dia kelihatan sangat menikmati adegan itu…” tanyaku merayu.
“Emang kakak bisa kayak gitu?” tanyanya menantang.
“Kamu nantangin kakak ya?” tanyaku dan langsung memeluk Olin dari samping. Olin diam saja. Terasa sekali nafasnya mulai memburu tanda dia sudah terangsang karena melihat film porno itu. Tiba-tiba kudengar Olin berbisik di telingaku,
“Ayo kak ajarin Olin…” aku yang mendengar bagaikan disambar petir di siang hari.
“Yang bener Lin?” tanyaku memastikan. Tanpa menjawab Olin pun langsung melumat bibirku dengan lembut. Kubiarkan Olin memainkan bibirku. Setelah beberapa menit dia melepaskan lumatanya dan Olin berkata padaku lagi,
“Beneran kak, Olin sudah sudah terangsang banget nih…”.

Baca Juga : Sungguh Nikmat Disetubuhi Sepupuku

Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Olin dengan segera aku melumat bibir Olin dengan ganasnya, Olin pun membalas lumatanku. Tak berlama-lama kami lantas melepas baju kami masing-masing sehingga kami berdua telanjang bulat. Ternyata Olin lebih cantik jika dilihat dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Olin. Dari ujung rambut sampai ujung kaki terlihat sangat sempurna. Toketnya yang montok terlihat sangat menantang.

“Kog cuma dilihat aja kak?” tanyanya yang membuyarkan lamunanku. Aku merasa tertantang oleh kata-katanya. Akupun langsung membaringkan dia di sofa. Kulumat lagi bibirnya sambil tanganku meremas toketnya yang montok. Olin pun mendesah tak karuan. Lumatan bibirku sekarang berpindah ke putting Olin, sesekali aku menghisapnya.

“Ooohhh kak, enak sekali kak..aahhh…” desah Olin yang membuat nafsuku semakin membara. Tak sampai situ jilatanku semakin turun, kujilati pusarnya dan kemudian turun sampai pada gundukan kecil yang ditumbuhi bulu halus.

“IIhh, geli kak…ahhh…” desahnya sambil menggeliat. Kujilati klitorisnya yang sudah mengeras. Sementara tanganku masih asyik meremas toketnya. Beberapa menit kemudian Olin teriak dan mendesah panjang,

“Auughh,,,nikmat kaaaak…” . Memek Olin mengeluarkan cairan banyak sekali. Itulah orgasme pertama buat Olin. Kujilat dan kutelan cairan itu, rasanya gurih tapi nikmat.
“Gimana enak gak Lin?” tanyaku sambil mencubit putingnya.
“Enak sekali kak, rasanya Olin seperti terbang ke surga” jawabnya sambil CDnya. Aku yang melihat itu langsung mencegahnya.
“Tunggu dulu Lin, masih ada yang lebih dahsyat dan nikmat lagi, kakak mau ajarin Olin seperti yang di TV itu” kataku sambil menunjuk adegan di TV dimana seorang cewek sedang menghisap kontol seorang laki-laki.
“Gimana Lin, mau?” tanyaku.
“Oke kak, Olin mau..” jawabnya dan langsung meraih kontolku. Olin mulai mengocok dan mengelus kontolku seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu dia memasukkannya ke mulutnya, dengan lembut dimenjilati dan menyedot kontolku. Rasanya sungguh nikmat. Setelah 10 menit lalu kuangkat tubuh Olin dan aku berkata padanya,
“Sekarang kuajari yang adegan yang special yang akan membuatmu merasakan nikmat” kataku sambil kujilat telinganya. Olin menurut aja ketika dia kubaringkan di atas karpet. Olin pun diam aja ketika aku mulai menindih tubuhnya dan menggesekkan kontolku di mulut memeknya.

Karena sudah kering kembali, akhirnya memek Olin kubasahi dengan air liurku. Dengan pelan aku mendorong batang kontolku ke dalam lubang memeknya.

“Aduh, sakiit kak, auuuu….” Jerit Olin ketika kepala kontolku memcoba menjebol keperawanannya. Dengan lembut kuciumi bibir Olin supaya dia tenang. Setelah itu aku kembali mendorong pinggulku agar batang kontolku bisa menembus keperawanannya.
“Tahan sedikit ya Olin…pertama memang sakit tapi setelah itu kamu akan merasakan kenikmatan yang teramat sangat…” kataku menenangkannya. Olin hanya memejamkan matanya sambil menahan sakit di memeknya. Kuterus mencoba mendorong kontolku perlahan dan akhirnya “Sleeeeppp…” kontolku berhasil menembus keperawanan Olin.
“Argghhh….sakit kak…” jerit Olin ketika aku berhasil menembus keperawanannya. Kumulai memaju mundurkan kontolku dengan perlahan. Kulumat bibir Olin biar dia merasa tenang.
“Sssthhh..ahhh…” desah Olin sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, nafsanya pun mulai tak beraturan. Kujilati putingnya biar Olin semakin bernafsu. Terasa sekali kontolku seperti diremas-remas oleh memek Olin.
“Aduuh Olin enak sekali memekmu ini…ahhh…” desahku nikmat.
“Huum kak aku juga merasakan nikmat…oohh..ahhh…” jawab Olin sambil mendesah.

Setelah kurang lebih 20 menit kontolku menggenjot memek Olin, tiba-tiba tubuh Olin mengejang.

“Kak, Olin rasanya mau pipis…aahh..” katanya tersengal-sengal.
“Ditahan dulu Olin, Kita pipis bareng ya…oohh…” kataku sambil mempercepat sodokanku.
“Ayo sekrang Lin kita pipis bareeeng…aahhh….” jeritku bersamaan dengan semburan spermaku. Olin pun teriak dan orgasme barengan denganku.

Terasa sekali kontolku disiram dengan air maninya. Setelah cairan spermaku habis lalu aku turun dari menindih tubuh Olin, kami berbaring bersebelahan. Kulihat Olin begitu lemas, sisa darah perawan masih mengalir dari lubang memeknya. Lalu aku bangkit untuk menggambil tisu dan membersihan sisa darahnya. Setelah bersih aku lalu mencium keningnya sambil berkata,

“Makasih ya Olin, kamu telah memberikan hal berhargamu padaku, Kamu menyesal gak Olin?” kataku bertanya. Olin menggelengkan kepalanya dan berkata,
“Sama-sama kak, Olin gak menyesal kog, Olin malah senang bisa belajar sex malam ini, Dan Olin menyerahkah keperawanan Olin karena Olin tahu kak Delon menyayangi Olin” jawabnya sambil mengecup pipiku.

Kemudian kami berdua mandi bareng malam itu juga. Di kamar mandi kusabuni seluruh tubuh Olin. Aku merasa kasian karena dia kelihatan sangat lemas. Setelah selesai mandi kami lalu memakai baju kami kembali. Kami berdua langsung tidur di kamar masing-masing.

Tapi setelah kejadian malam itu kami berdua selalu melakukan sex setiap malam hari selama seminggu, sampai om dan tante pulang kembali. Mereka tak menaruh curiga sedikitpun.

Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai akhirnya aku harus pulang ke Jawa. Olin menangis karena kepergianku. Tapi ku berjanji padanya akan kembali lagi dan memberikan Olin kenikmatan yang tiada taranya.